Wednesday, October 15, 2014

Ganti Alamat

Berhubung alamat blog sebelumnya (celotehsiulan) terasa kurang mature (oh yeah, i feel old. I'm gonna be a mother of 2 near soon!), akhirnya alamat blog ini saya ganti menjadi: wulanwicaksono.blogspot.com. :D

Ssst... jangan protes dg pemakaian nama suami sebagai nama belakang ya..  If you know me, you know that I'm very proud of my unique last name. :p
Saya pakai 'Wicaksono' di belakang 'Wulan' karena lebih pendek dan lebih enak aja spelling-nya.
Boleh atau ngga-nya, referensinya di sini. ;)

Sunday, October 5, 2014

Halo (Lagi)!

Berhubung sebulan lagi (or less than that) insya Allah adeknya Nina lahir, saya memutuskan buat nulis di sini lagi (walaupun palingan nanti juga males-malesan lagi :p). Paling ngga biar cerita tentang kelahiran anak kedua kami ini nanti tercatat di blog ibunya, sama seperti cerita kelahiran mbaknya. :)

Well, mari kita mulai dg cerita kehamilan anak ke-2 ini dulu.
Sebenernya kami udah merencanakan pengen hamil anak ke-2 ini akhir tahun 2013. Ngarepnya sih sepulang jalan-jalan ke Colorado Oktober tahun lalu (dalam rangka ikut Nino yg lagi bistrip 3 minggu) langsung hamil, biar ceritanya yg 1 made in Jepang, yg 1 made in US. Sayangnya sepulang dari Colorado garis testpack-nya cuma 1. Hehe..

Sepulang dari Colorado, kami sibuk sama urusan beli HDB flat (rumah susun apartemen bersubsidi di Singapore), renovasi, dan bersambung dg pindahan. Tiga hal ini, terutama dua hal pertama, sangat bikin sutris, karena waktu itu tabungan kami sebagian besar dalam rupiah, sementara waktu due pembayaran, nilai tukar rupiah anjlok-jlokk-jlokkk. Mau mundur udah kentang. Kl mundur sekarang, kami baru bisa beli HDB flat 2 tahun lagi karena paaass sehari setelah kami DP rumah, pemerintah Singapore mengeluarkan peraturan baru kl Singapore Permanent Resident (SPR) baru boleh beli HDB flat setelah minimal 3 tahun berstatus SPR, sementara waktu itu kami baru sekitar 1.5 tahun berstatus SPR.
Setelah proses beli HDB selesai pun sutrisnya berlanjut dg renovasi yg biayanya bikin pengen nangis siang-malam dan akhirnya diselamatkan oleh duit utangan. Mau ga direnovasi pun (kata Nino) kentang karena makin ditunda biaya renovasi akan makin mahal, ples kl mau renovasi dg kondisi rumah udah ditempatin, kami mesti cari tempat untuk nyimpen barang-barang dan untuk tinggal. Rumah yg kami beli ini juga tadinya warna-warni heboh banget dg built in furniture besar-besar yg bikin sempit, yg ga mungkin kami bongkar sendiri ala DIY.
Mungkin karena sutris inilah walaupun udah berikhtiar dan berdoa untuk hamil, garis di testpack tetep 1 mulu, sampai akhirnya saya males buang duit buat beli testpack lagi (krn di sini harga testpack mahal ehehe).

1 Februari tahun ini, alhamdulillah kami mulai menempati rumah baru dan disibukkan dg unpacked barang-barang pindahan, pelan-pelan beli perabot, nyicil nata rumah, dll.
Pertengahan Maret, karena mendadak jerawatan, mual dan pusing ga jelas, perut kembung, kentut mulu kl pakai celana jeans (kata ira, teman saya, ibu hamil lebih gassy), ples belum menstruasi, akhirnya saya beli testpack lagi. Kali ini beli yg murah di CK, department store yg terkenal jual barang-barang dg harga miring.
Eh ndilalah pas tes garisnya dua. Anyway saya masi ga yakin karena ...... testpack yg saya pakai terlalu murah untuk ukuran harga testpack di Singapore. Hahaha.. Pelit sih!
Besok lusanya saya beli testpack lagi di Guardian. Kali ini yg harganya 'rata-rata'. Alhamdulillah ternyata hasil testpack murahnya ga PHP doang. :D

Seminggu kemudian saya ketemu dr. Khi, gynae langganan, dg ditemenin Nina. Dan iya, katanya saya beneran hamil. :p Alhamdulillah..
Sayangnya ada spot di dalam rahim yg mengharuskan saya untuk bed rest 3 minggu sambil minum obat penguat rahim dan akan dievaluasi lagi setelahnya. Mungkin karena di Bulan Maret lalu saya banyak angkut-angkut barang berat waktu nata gudang, sempet sepedahan di East Coast waktu mertua dan adek ipar berkunjung, ples angkut rak sepatu dan sedikit barang lainnya dari rumah teman yg lagi pindahan.
Selama bed rest itu kami dibantu mama mertua yg terbang ke sini untuk gantiin antar jemput Nina sekolah (*iya, dia udah masuk playgroup. Cerita lengkapnya menyusul yaa..) sampai tanggal evaluasi yg ditentukan dokter.

Setelah hampir 3 minggu makan tidur mulu sampai gendut, tanggal evaluasi yg dinanti-nanti pun tiba. Alhamdulillah spotnya udah bersih dan dokter kasih ijin buat kembali beraktivitas normal. Waktu tau kl semuanya baik-baik aja, saya mewek. Bersyukur banget rasanya, karena seperti waktu hamil Nina dulu, blm ketemu pun saya udah sayang banget sama bocah yg ada di perut ini.

Long story short, waktu rasanya cepet banget berjalan. Tau-tau sekarang udah masuk bulan terakhir kehamilan dan alhamdulillah tiap kontrol, dokter bilang semuanya sehat.
Beda kehamilan kali ini dg kehamilan sebelumnya adalah yg kali ini pakai mual-mual banget di awal-awal walaupun jarang sampai muntah (pas hamil Nina hampir ga pernah mual). Saya juga jadi lebih gampang capek, ga setahan banting waktu hamil Nina, yg mana sampai menjelang melahirkan pun saya masih kuat nganterin turis jalan-jalan tanpa terlalu ngos-ngosan.
Sekarang? Tiap abis pergi, even cuma antar-jemput Nina lalu lanjut ke pasar atau ngajar dari pagi sampai sore saya bakalan takes some time buat goler-goler kecapean, sejak masuk trimester terakhir ini hampir tiap hari mimisan, pun hamil kali ini saya jadi kucel, makan burger mulu sampe bulet, dan item-item ga jelas di daerah-daerah lipatan. Katanya karena insya Allah (kl mesin USG-nya bener), anak yg kali ini cowo. -?-
Semoga setelah kehamilan yg lebih mirip orang hamil ini nantinya melahirkannya lebih gampang dari sebelumnya. Aamiin.. :D

Wednesday, July 31, 2013

M&M's


Last night two years ago, (tho the nurse didn't allow me to eat anything) husband secretly fed me M&M's few hours before I delivered Seranina.
Last night, he came home with M&M's in his hand to celebrate 'two years of our parenthood'.

You.. yes you, I love you.

Monday, October 29, 2012

Hello!


Blog post terakhir saya adalah tanggal 8 November 2011! Dan itu artinya hampir setahun saya ga nulis di sini. Canggung rasanya mau nulis di sini lagi. Apalagi setelah baca posting lama dan geli abessh baca tulisan-tulisan di jaman ababil. :))
Sempet kepikiran buat pindahan ke wordpress atau sekalian pakai private hosting dan domain, tapi seperti biasa, ada sisi sok sentimentil yang merasa berat buat pindahan. Sering kepikiran kl pakai private hosting dan domain dan tiba-tiba saya meninggal, blog ini akan hilang begitu saja tanpa bisa dibaca anak-cucu saya di kemudian hari. Oh yeah, too far I know. Belum tentu juga mereka minat baca cerita-cerita ga penting (apalagi pas jaman ababil) di sini.

Lalu kemana saya (hampir) setahun belakangan ini? Saya SIBUK sekali mencari alasan buat ga ngeblog. :p
I will not try to find any other excuses for this laziness.
Yes, status (kl masih boleh dibilang) baru saya sebagai seorang ibu seringkali mengharuskan saya jumpalitan, menelan makan siang tanpa benar-benar mengunyah, menahan hasrat ke kamar mandi sampai menemukan waktu yang tepat, lari-lari (literally) di dalam rumah even cuma untuk masukin cucian ke mesin cuci, memasak dengan kecepatan ala masterchef (dengan hasil yang jauh berbeda tentunya), dan lain sebagainya. Tapi sebenernya kl mau, saya masih punya waktu untuk nulis di sini, sebagaimana saya masih punya waktu untuk bersenang-senang, ketemu teman-teman, tetap mengajar setiap Hari Minggu, dan lain sebagainya. Sayangnya selama ini rasa malas ngeblog lebih dominan sehingga saya menghilang. Apalagi ada twitter yang bisa mengakomodir isi pikiran dan curhat colongan dengan lebih cepat. Nah, nemu excuse kan jadinya.. :p

Apa kabar Seranina? Sudah bisa apa aja dia?
Besok, 30 Oktober 2012, tepat 15 bulan dia bersama kami. Atau 24 bulan kl dihitung sejak dia di kandungan. Sudah bisa ngomong, "Ini Nina" sambil tepuk-tepuk dadanya, sudah bisa jalan dengan cukup lancar, sudah mau duduk manis di highchair lebih lama, sudah bisa minta ini-itu, berantakin rumah, (sok) berdoa, (sok) telepon sambil jalan kesana kemari lalu ngakak sendiri, (sok) serius baca buku, dan banyakkk sekali kebisaan lainnya.

Harus saya akui, 15 bulan ini adalah 15 bulan yang paling menakjubkan dalam hidup saya. Banyak hal yang saya pelajari dari manusia kecil ini, terutama tentang empati, kasih sayang, dan bagaimana memaafkan. Tingkahnya makin lucu, makin bocah, dan makin pintar meniru, mengingatkan kami orangtuanya untuk lebih 'ngati-ati' lagi dalam bertutur dan bertingkah laku.

Seperti apa dia sekarang?
Rambutnya keriting kemerahan dan badannya ga lagi sebulet dulu. Kl udah keringetan, bau bayinya udah hilang dan berganti bau acem bocah. Mudik terakhir lebaran lalu, keluarga dari sisi saya bilang, dia-yang-sekarang mirip saya-semasa-kecil. Sedangkan keluarga dari sisi suami bilang dia makin PLEK papanya. Yawis ndapapa asal nda mirip tetangga. :))

Baiklah, sekian update-nya. Semoga besok atau lusa blog ini rajin diisi seperti dulu lagi. :D

Tuesday, November 8, 2011

You don't wish I married your dad, do you?

Saya memang lagi seneng-senengnya jadi ibu dan berharap banget anak saya cepet bisa ngomong dan manggil saya 'mama'. Tapi bukan berarti saya seneng juga dipanggil 'mama', 'mommy', 'bunda', atau apalah sebutan sebangsanya, oleh selain anak saya (atau anak kecil lainnya yang menganggap saya ibunya).
Kl panggilan itu dipakai sama sales toko bayi atau owner online shop, atau untuk tanya/jawab di forum/milis ibu-ibu masih agak dimaklumi lah yaa.. mostly memang mode setting-nya momamomi atau bunda untuk menggeneralisir panggilan. Tapi kl dipanggil 'mommy' atau 'bunda' sama teman sendiri? Sumpah saya geli. Kl sama teman yang deket banget, biasanya saya langsung bilang, "seriously, you don't wish I married your dad, do you?"
Sayangnya seringnya saya cuma bisa mesem sambil garuk-garuk kuping (dalam hati).

Saya ngerti banget kl maksudnya adalah membahasakan panggilan untuk anak saya. Tapi kok ya kuping saya nrimonya risih, yaa..
Jadi untuk yang manggil saya momamomi atau bunda dan kebetulan baca blog ini, berhentilah berharap saya jadi ibu tirimu. Percayalah, insya Allah itu ga akan terjadi. :p

Ada yang merasakan hal yang sama?