after reading short story di chic mag yg membahas soal jejaring, gw jd tertarik buat ikutan nulis disini. jejaring (semacam friendster, facebook, my space, nexopia, hi5, etc) mulai menjadi trend di indonesia sejak tahun 2000 sekian. menurut gw, ide dari jejaring ini sangat luar biasa dalam membuktikan small world phenomenon yang selalu dijanjikan mahlukmahluk IT. dengan bergabung dalam suatu jejaring, kita bisa dengan mudah menemukan teman lama kita, berteman dengan temannya teman kita, bahkan berkenalan dengan orang yg benarbenar baru dalam hidup kita. jejaring also helps us remembering our friend's birthday, knowing our friend's interest, updating our friend's news, etc. kegiatan apdet-mengapdet inilah yg kemudian membuat jejaring jadi makin digemari. tanpa membayar sepeser pun (kecuali untuk internet connection, ofkors), kita dapat mengiklankan diri kita semau kita, sepuasnya, dengan market yg kita kehendaki. pada akhirnya ada orangorang yg menganggap you should forget somebody if he/she doesnt join one of the popular social networking site.
gw adalah salah satu dari sekian banyak mahluk di dunia yg bergabung dalam jejaring. bahkan gw mulai mengenal dia melalui salah satu situs jejaring.
when i was in high school, yes, i have kinda opinion that joining social networking site could help us become more popular. atau setidaknya cukup kece. tidak ketinggalan jaman. tapi saat semakin tua, saat gw mulai 'lebih mengerti' gw mulai menempatkan jejaring sebagai tempat untuk saling bertukar berita, iseng menghabiskan waktu luang, dan menjalin tali silaturahmi. tidak lebih. dan gw mulai bisa tersenyum melihat abege-masa-kini berlombalomba untuk membangun suatu profile yg oke di sebuah jejaring, melewati step-step yg juga pernah gw lewati di akhir masa esema. bedanya mereka lebih canggih. mengenal jejaring di usia yg lebih dini. well, mereka abege dan gw sangat mengerti.
tapi gw ga habis pikir waktu orangorang yg ... uhm.. 'ngerti', ikutikutan menempatkan jejaring sebagai tempat untuk pembuktian diri. you're not popular if you're not joining this or that. bahkan tanpa sengaja, jejaring pun mulai memiliki segmen. seperti saat ini, waktu di asia mulai demam facebook, banyak orangorang yg beranggapan bahwa people who exist in facebook is 'more somebody' then people who exist in friendster. dengan kata lain, friendster is so yesterday. ada juga yg memiliki alasan lebih cermat, berpindah jejaring karena alasan keamanan, fasilitas, dll. well, secara skeptis gw beranggapan bahwa secermat apapun alasan mereka, apabila disertai dengan menjelekjelekkan jejaring yg kebanyakan diikuti oleh orang-yg-dianggap-tidak-sekelas-dengan-mereka, tetap saja basic tujuannya sama, mengkotakkotakkan dan membuat kelaskelas. dan segala kecermatan tadi tinggallah alasan. menurut gw, mindset semacam ini sangat ... silly? no. mungkin lebih tepatnya sangat tidak cocok untuk hinggap di pikiran mahlukmahluk yg 'ngerti'.
suatu ketika pernah ada teman lama gw yg living overseas menyapa gw di salah satu jejaring yg sedang popular, "hehe kamu punya facebook, kukirain semua cuma tahu friendster doang." ada juga cerita dia waktu awalawal ada di negara baru, soal temanteman indo-nya di negara setempat yg menertawakan saat dia tidak exist di facebook. well.. sebut gw skeptis. tapi halhal semacam itu (menurut gw) menunjukkan betapa dangkalnya pemikiran orangorang yang 'ngerti' dalam menanggapi suatu jejaring. come on. you're not so overseas just because you're active in facebook and leaving friendster. outside our boundary, there are still so many trends that more-kece people follow. you should not have such a low mindset like that, except you're an abege. karena buat abege, ini bukan soal mindset, tapi soal gaya.
so, in my opinion, tidak seharusnya kita memiliki preference dengan mengkotakkotakkan jejaring yg sudah kita bangun. toh masingmasing jejaring mempunyai benefit tersendiri untuk kita. temanteman yg sudah terlanjur kita kumpulkan di jejaring sebelumnya belum tentu bisa kita temukan di jejaring baru. jadi kenapa kita tidak memanfaatkan duaduanya secara bersamaan dan imbang saja? tanpa preference, tanpa mengkotakkotakkan. toh itu hanyalah jejaring dan kita adalah orangorang yg 'ngerti'. :)
eniwei, am not writing this because am being paid by friendster. :D
gw adalah salah satu dari sekian banyak mahluk di dunia yg bergabung dalam jejaring. bahkan gw mulai mengenal dia melalui salah satu situs jejaring.
when i was in high school, yes, i have kinda opinion that joining social networking site could help us become more popular. atau setidaknya cukup kece. tidak ketinggalan jaman. tapi saat semakin tua, saat gw mulai 'lebih mengerti' gw mulai menempatkan jejaring sebagai tempat untuk saling bertukar berita, iseng menghabiskan waktu luang, dan menjalin tali silaturahmi. tidak lebih. dan gw mulai bisa tersenyum melihat abege-masa-kini berlombalomba untuk membangun suatu profile yg oke di sebuah jejaring, melewati step-step yg juga pernah gw lewati di akhir masa esema. bedanya mereka lebih canggih. mengenal jejaring di usia yg lebih dini. well, mereka abege dan gw sangat mengerti.
tapi gw ga habis pikir waktu orangorang yg ... uhm.. 'ngerti', ikutikutan menempatkan jejaring sebagai tempat untuk pembuktian diri. you're not popular if you're not joining this or that. bahkan tanpa sengaja, jejaring pun mulai memiliki segmen. seperti saat ini, waktu di asia mulai demam facebook, banyak orangorang yg beranggapan bahwa people who exist in facebook is 'more somebody' then people who exist in friendster. dengan kata lain, friendster is so yesterday. ada juga yg memiliki alasan lebih cermat, berpindah jejaring karena alasan keamanan, fasilitas, dll. well, secara skeptis gw beranggapan bahwa secermat apapun alasan mereka, apabila disertai dengan menjelekjelekkan jejaring yg kebanyakan diikuti oleh orang-yg-dianggap-tidak-sekelas-dengan-mereka, tetap saja basic tujuannya sama, mengkotakkotakkan dan membuat kelaskelas. dan segala kecermatan tadi tinggallah alasan. menurut gw, mindset semacam ini sangat ... silly? no. mungkin lebih tepatnya sangat tidak cocok untuk hinggap di pikiran mahlukmahluk yg 'ngerti'.
suatu ketika pernah ada teman lama gw yg living overseas menyapa gw di salah satu jejaring yg sedang popular, "hehe kamu punya facebook, kukirain semua cuma tahu friendster doang." ada juga cerita dia waktu awalawal ada di negara baru, soal temanteman indo-nya di negara setempat yg menertawakan saat dia tidak exist di facebook. well.. sebut gw skeptis. tapi halhal semacam itu (menurut gw) menunjukkan betapa dangkalnya pemikiran orangorang yang 'ngerti' dalam menanggapi suatu jejaring. come on. you're not so overseas just because you're active in facebook and leaving friendster. outside our boundary, there are still so many trends that more-kece people follow. you should not have such a low mindset like that, except you're an abege. karena buat abege, ini bukan soal mindset, tapi soal gaya.
so, in my opinion, tidak seharusnya kita memiliki preference dengan mengkotakkotakkan jejaring yg sudah kita bangun. toh masingmasing jejaring mempunyai benefit tersendiri untuk kita. temanteman yg sudah terlanjur kita kumpulkan di jejaring sebelumnya belum tentu bisa kita temukan di jejaring baru. jadi kenapa kita tidak memanfaatkan duaduanya secara bersamaan dan imbang saja? tanpa preference, tanpa mengkotakkotakkan. toh itu hanyalah jejaring dan kita adalah orangorang yg 'ngerti'. :)
eniwei, am not writing this because am being paid by friendster. :D
hahahaah, nice writing...pasti waktu lo nulis disini, lo abis bahas ttg social networking sama nino...since ur blogs both are talking abt da same issue ^0^
ReplyDeleteIcha, gw malah defend orang2 yg pindah ke site tetangganya kok uehuehe, nandingin postingnya Wulan
ReplyDeletehttp://ninovsnino.wordpress.com/2008/10/16/about-a-social-networking/
hmm...
ReplyDeletesaya pernah baca, dunia pers dan publikasi tu pilar ketiga di dunia kekinian... ;)