biasanya gw selalu stress tiap akhir bulan. pertanyaan seputar achievement, PO carry over, new month target, issues, dll dkk selalu membuat muka gw kusut. dan biasanya di saat sudah sangatsangat kusut seperti itu, datanglah pemberitahuan kl gw harus terbang ke bertemu orangorang head quarters (HQ) sesegera mungkin untuk pertemuan yg dinamakan 'monthly meeting'. lalu akan makin kusutlah gw. buruburu pulang (atau bangun pagipagi sekali), menyiapkan baju secukupnya di ransel dg ditunggu driver di depan rumah, trus ke airport dan tetap kerja selama nunggu boarding di lounge.
sampe HQ, gw akan dibombardir dengan berbagai pertanyaan seputar achievement & target, blablabla, dan baru bisa bernapas lega sekitar jam lapan malam. dinner bareng kolega, balik ke hotel, mandi air anget, tidur tanpa sempat bermimpi, dan bangun pagipagi untuk mengejar pesawat paling pagi biar bisa langsung ngantor lagi.
tanpa gw sadari, gw menyukai ritme itu dan tibatiba sedih ketika dihadapkan pada realita kl ga lama lagi (mungkin) gw harus memilih untuk meninggalkan moment-moment yang kadang lupa untuk gw syukuri. ada rasa sesal untuk setiap keluh yg pernah terucap, even pada diri gw sendiri. ada rasa ga ikhlas yg ga logis dan rasa gamang yg membuat gw ingin terbang, untuk sejenak menjauh dari kenyataan.
anyhow, pada banyak hal dalam hidup, kita akan berbenturan dengan berbagai pilihan. dan saat gw sudah memilih, seharusnya gw bisa ikhlas meninggalkan pilihan lainnya dan tidak lupa untuk menghaturkan puji syukur sebanyakbanyaknya untuk semua yang gw punya dan tidak gw punya, serta semua yg membuat gw 'kaya' dan kadang alpha. apalagi insya Allah yg akan gw pilih adalah hal yang akan membawa gw ke stage selanjutnya dalam hidup gw dan jalan untuk sampai di term 'bahagia'.
well, gw harus belajar untuk lebih bersyukur. semoga kita termasuk orangorang yg tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur, ya.. :)
sampe HQ, gw akan dibombardir dengan berbagai pertanyaan seputar achievement & target, blablabla, dan baru bisa bernapas lega sekitar jam lapan malam. dinner bareng kolega, balik ke hotel, mandi air anget, tidur tanpa sempat bermimpi, dan bangun pagipagi untuk mengejar pesawat paling pagi biar bisa langsung ngantor lagi.
tanpa gw sadari, gw menyukai ritme itu dan tibatiba sedih ketika dihadapkan pada realita kl ga lama lagi (mungkin) gw harus memilih untuk meninggalkan moment-moment yang kadang lupa untuk gw syukuri. ada rasa sesal untuk setiap keluh yg pernah terucap, even pada diri gw sendiri. ada rasa ga ikhlas yg ga logis dan rasa gamang yg membuat gw ingin terbang, untuk sejenak menjauh dari kenyataan.
anyhow, pada banyak hal dalam hidup, kita akan berbenturan dengan berbagai pilihan. dan saat gw sudah memilih, seharusnya gw bisa ikhlas meninggalkan pilihan lainnya dan tidak lupa untuk menghaturkan puji syukur sebanyakbanyaknya untuk semua yang gw punya dan tidak gw punya, serta semua yg membuat gw 'kaya' dan kadang alpha. apalagi insya Allah yg akan gw pilih adalah hal yang akan membawa gw ke stage selanjutnya dalam hidup gw dan jalan untuk sampai di term 'bahagia'.
well, gw harus belajar untuk lebih bersyukur. semoga kita termasuk orangorang yg tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur, ya.. :)
bersyukur itu ga akan lupa siiy.. tp kadang karena keluhan2 yg suka muncul ngebuat rasa bersyukur yg pernah keluar dr mulut kalah sm keluhan2 yg sm2 keluar dr mulut jg.. hahahah >> itu lah gw.. hihihi...
ReplyDeletelan...hihihiii....gw ky lagi baca novel" metropop d...hihihii....
ReplyDeletehihi.. seems we're writing our own novel. ;)
ReplyDeleteho oh... kadang kita suka lupa ama satu kata itu, Alhamdulillah :). Ya namanya juga manusia, suka khilap :p
ReplyDelete