kata orang kl mau nikah bakalan banyak banget godaannya. adaaa aja. ribut-ribut ga penting, orang-orang dari masa lalu, dan lainlain dan sebagainya.
2 bulan lagi gw nikah. dan bener loh.. banyak banget godaannya. adaaa aja.
ada orang dari masa lalu yg tiba-tiba datang dan bilang kl dia penasaran dan suka sama gw dari esempe dan menanyakan kemungkinan gw bisa sama-sama dia. ada orang-lainnya-dari-masa-lalu-juga yg merasa telah salah menilai gw selama gw deket sama dia. katanya, gw-yg-dia-kenal-dulu baru akan memutuskan untuk menikah setelah karir gw tinggi dan blablabla (hey, gw pun ga pernah menyangka keyakinan itu datang secepat ini). ada hal-hal ga prinsipil yang memicu keributan antara gw sama
kanjeng raden mas bagus. ada upaya keras untuk berkompromi soal prosesi nikahan, mulai dari design & warna baju, catering, undangan, dekor, sampai penulisan gelar di invitation card. ada sensi yg berlebihan karena keterbatasan komunikasi mengingat perbedaan jarak dan waktu. dan satu lagi, yg juga merupakan godaan yg paling besar buat gw adalah soal kerjaan.
yes, lately gw nolak prestigious job. it's a 'wow', isn't? better career path, better salary, and so on. dan gw dengan angkuhnya geleng-geleng terus pergi gitu aja. gaya.
well, keputusan gw untuk nikah insya Allah udah bulet. gw akan ikut suami gw kemanapun dia pergi dan memulai semuanya dari 0 sama-sama. tapi kl ada yang ngomong,
"jaman sekarang cari kerjaan susah dan lo malah nolak-nolak. ga takut kena karma?" gw langsung speechless dan jadi agak sedih. apalagi kl melihat teman-teman seangkatan gw lg seneng-senengnya wisuda, semangat cari kerja, dan mulai menata karirnya.
eniweiii, life is a series of choices. seperti kata seorang teman lama gw, pintu takdir itu ada banyak. tergantung kita mau membuka pintu takdir yg mana. dan gw memutuskan untuk membuka pintu yg sama dengan pintu yg
dia buka, agar dapat melangkah bersama-sama di hari-hari selanjutnya.
dulu gw lulus duluan, dapet kerja duluan, dan meniti karir duluan. buat yg masih bertanya-tanya seyakin apakah gw dalam mengambil keputusan untuk menikah di usia yg relatif muda, meninggalkan semua kesempatan yg ada, lewat tulisan ini gw jawab,
"gw ga ragu buat nikah duluan."
mohon doa restunya ya.. semoga harga 'mahal' yg (akan) gw bayarkan untuk menuju sebuah pernikahan ini memotivasi gw untuk membuat kualitas hidup (calon) suami gw menjadi lebih baik, sehingga semua 'pengorbanan' itu tidak sia-sia. :)